Kesaksian : Iman Dan Pengharapan
Kesaksian : Iman dan Pengharapan - Saya mencoba sharing pengalaman rohani yang saya alami dalam beberapa tahun. Pengalaman rohani i...
http://rnhkbp.blogspot.com/2017/05/kesaksian-iman-dan-pengharapan.html
Kesaksian : Iman dan Pengharapan - Saya mencoba sharing pengalaman rohani yang saya alami dalam beberapa tahun. Pengalaman rohani ini berawal dari pernikahan kami pada tahun 2005, seperti kebanyakan pasangan yang baru menikah pasti memimpikan seorang anak. Dari sinilah awal dari perjalanan iman saya dan istri dibentuk langsung oleh Tuhan. Awal pernikahan kami tidak terjadi hal yang mengejutkan, sampai kira-kira 3 bulan setelah pernikahan kami, saya bermimpi dan dalam mimpi saya itu, saya sedang bermain dengans eorang anak. Awalnya mimpi saya ini saya anggap hanya biasa seperti mimpi-mimpi lainnya. Tetapi setelah beberapa bulan kemudian saya bermimpi lagi dan anak yang saya temui adalah anak laki-laki yang bermain bersama saya beberapa bulan yang lalu dan hal ini tidak pernah saya ceritakan dengan istri saya, sampai suatu saat setelah mimpi yang kesekian kali, saya seperti mendapat karunia bahwa anak itu adalah anak yang akan dikaruniakan Tuhan kepada kami.
Hal ini saya ketahui setelah dalam satu bulan saya merasa Tuhan menunjukkan hal-hal yang menurut saya sangat menyentuh keimanan dan hati saya yang paling dalam. Dalam sebulan saya selalu mendapati bahwa Tuhan benar-benar berbicara kepada saya melalui renungan-renungan harian yang saya baca karena sehari 3 kali saya bersaat teduh dan firman Tuhan yang saya baca dan dengar di gereja saat ibadah hari minggu. Tuhan berbicara melalui pengalaman Abraham pada Kejadian 15,18 dan 21, tentang janji keturunan Abraham. Melalui pengalaman Hana pada 1 Samuel 1:1-28 dan melalui pengalaman Zakharia dan Elisabeth pada Lukas 1:5-80. Bagi beberapa orang hal ini terlihat mengada-ngada dan mustahil, karena hal ini saya ceritakan ke beberapa teman dan terlihat muka yang tidak percaya akan pengalaman saya,demikian juga istri saya tidak percaya akan hal itu, tetapi saya tetap meyakini hal ini dan terus menyimpan hal itu di dalam hati.
Sampai akhirnya ujian itu dimulai, saat saya dan istri memeriksa kesehatan untuk mengetahui apakah kami sehat secara medis melalui pemeriksaaan kesuburan dan pada pemeriksaan pertama kami dinyatakan baik dan sehat, tetapi pada pemeriksaan kedua ternyata istri saya mengalami yang namanya penyumbatan di saluran tuba palopi dan ini terjadi pada kedua saluran. Dan yang lebih menyakitkan lagi dokter mengatakan bahwa cara untuk memiliki anak hanya melalui bayi tabung. Mendengar itu istri saya hancur hatinya, saya mengetahui itu tetapi saya terus memberikan semangat padanya walau saya tahu mentalnya sangat terpukul. Dan mulai saat itu perlahan-lahan muncul masalah di rumah tangga kami, saya tahu hal itu berawal dari hasil pemeriksaan itu. Dan saat bertengkar itu, saya mengatakan pada istri saya, saya tidak pernah menuntut untuk punya anak, tetapi hanya satu yang saya tahu dan saya yakini kebenarannya bahwa Tuhan sudah menjanjikan anak dalam kehidupan kita dan saya yakin itu terjadi, tetapi kalau ditanya waktunya saya tidak bisa mengatakan dan istri saya terdiam mendengar kata-kata saya.
Berangsur-angsur setelah kejadian itu keadaan mulai normal, sampai suatu waktu di saat kebaktian hari minggu di gereja Tuhan berbicara dan saya merasakan benar itu benar-benar Tuhan yang berbicara. Tuhan menyatakan bahwa segala sesuatunya sudah direncanakan dan sedang dipersiapkan, seperti saat Tuhan menciptakan langit bumi dan segala isinya. Saya terkejut dan terdiam serta memohon ampun pada Tuhan karena dalam beberapa hari sebelumnya saya alami bingung dan bimbang. Kemudian saya amini dan saya berkata, jadilah kehendakMu Tuhan seperti rencanaMu. Setelah kejadian itu Tuhan menuntun saya dan istri saya untuk selalu bersaat teduh,berdoa dan berpuasa. Dan perlahan-lahan saya melihat jalan yang ditunjukkan Tuhan kepada kami.
Puncaknya adalah saat kebaktian malam natal tanggal 24 desember 2012 di gereja Gondokusuman di Yogyakarta, ketika tanpa sengaja kami bertemu seseorang tapi dalam hati saya, saya tahu bahwa ini adalah rancangan Tuhan. Kami bertemu dengan seorang wanita yang awalnya hanya bertanya tentang istri saya, kemudian lama-lama pembicaraan itu menyentuh tentang anak, nah dari sinilah saya lihat istri saya mulai terbuka perihal masalahmya kepada ibu itu. Dan yang sangat mengejutkan adalah ibu itu berkata: ibu adalah wanita kedua yang saya temui digereja ini, tahun kemarin saat yang sama saya menjumpai wanita yang punya masalah sama dengan ibu dan saya bilang ibu akan mempunyai keturunan pada tahun depan dan ternyata Tuhan benar mengaruniainya anak. Dan ibu percayalah bahwa tahun depan ibu akan mempunyai anak, istri saya mengamini hal itu dan saya juga mengucap syukur pada Tuhan mendengar hal itu.
Dan setelah 7 tahun masa penantian itu, pada tanggal 22 desember 2012 pkl 06.05 Tuhan mengaruniai kami seorang anak laki-laki, dan kami menamakannya Joel Yohanes Jonathan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan ibu itu bahwa tahun depan (2013) kami akan memiliki seorang anak. Joel sekarang tumbuh sehat dan aktif dan kami selalu mengucap syukur karena dia adalah anak yang dijanjikan Tuhan yang akan membawa kesenangan bagi lingkungan sekitarnya dan Tuhan telah mengaruniakannya kepada kami dan hal ini sesuai dengan namanya. Terima kasih ya Bapa, terima kasih ya Tuhan Yesus, penyertaanMu Nyata dalam hidup kami, Amin.