Pemimpin Pelayanan
Pemimpin Pelayanan - Bacaan: 1 Tawarikh 24:1-31 Dengan membuang undi, Daud, Zadok, dan Ahimelekh menentukan anak-anak Harun (1) ...
http://rnhkbp.blogspot.com/2017/05/pemimpin-pelayanan.html
Pemimpin Pelayanan - Bacaan: 1 Tawarikh 24:1-31
Dengan membuang undi, Daud, Zadok, dan Ahimelekh menentukan anak-anak Harun (1) untuk tugas penyelenggaraan ibadah (3, 19). Karena Nadab dan Abihu mati muda dan tidak memiliki keturunan (2; band. Im. 10:1-7; Bil. 3:4), maka Eleazar dan Itamar beserta keturunannya diangkat menjadi "pemimpin-pemimpin kudus" dan "pemimpin-pemimpin Allah" (5).
Dalam pembagian jabatan dan tugas tersebut, keturunan Eleazar lebih banyak dibandingkan dengan keturunan Itamar. Karena itu, bani Eleazar harus dibagi menjadi 16 orang pemimpin kelompok dan bani Itamar dibagi menjadi 8 pemimpin kelompok (4). Demikian pula sistem pembagian tersebut diberlakukan untuk golongan yang sisa dari bani Lewi (20-31). Untuk tugas mencatat kelompok tersebut dipilihlah Semaya (5-18). Di sini terlihat jelas bahwa di hadapan Tuhan semua orang itu setara dan sederajat.
Sistem pengaturan tentang para pemimpin yang melayani ibadah dalam Bait Suci bukan kemauan Daud, melainkan kehendak Tuhan (19). Itu sebabnya metode penetapannya berdasarkan undian sehingga hasil akhirnya dapat diterima oleh semua pihak. Dipilih atau tidak, bukan masalah suka atau tidak suka. Sebab di balik semuanya ini, Tuhan sebagai Hakim yang membuat keputusan.
Jabatan sebagai pemimpin dalam pelayanan merupakan tugas yang berat dan tidak dapat dipandang remeh. Sebab mereka bertanggung jawab kepada Tuhan. Karena itu, ketika ada pemilihan diaken, penatua, guru Injil / penginjil, atau majelis untuk ditugaskan pada komisi tertentu harus disikapi dengan serius.
Satu hal utama yang harus tertanam kuat dalam benak kita adalah pelayanan di gereja itu milik Tuhan. Kita harus belajar menaklukkan pikiran dan perasaan kepada kehendak Allah. Karena itu, sebelum pemilihan dan penetapan pejabat gereja, sudahkah kita menggumulkannya dalam doa? Sumber : http://alkitab.mobi/renungan/sh/ Jika metode pemilihan itu melalui jemaat, sudahkah kita mendoakannya agar jemaat diberi hikmat supaya dapat memilih orang-orang yang diperkenan Tuhan?